SDN Bandasari
Membentuk Pribadi Anak Didik yang Unggul, Berakhlak Mulia, Berbudaya dan Berwawasan Global.
Sabtu, 07 April 2012
pendidikan di indonesia
Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Kemdiknas), dahulu bernama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Depdikbud). Di Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama sembilan tahun, enam tahun di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan tiga tahun di sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah. Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Search Wikisource Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagike dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi.
Rabu, 04 April 2012
Sabtu, 11 Februari 2012
MANFAAT PENDIDIKAN
Orang
yang akan mendapat beberapa keuntungan atau manfaat pendidikan yang
pertama dan yang paling nyata adalah siswa. Setiap siswa memiliki
karakteristik yang berbeda-beda sehingga setiap karakteristik tersebut
harus dapat dipahami agar mereka dapat mencapai manfaat dalam
pendidikan. Sebagai tambahan pengaruh orang lain dalam masyarakat dapat
mempengaruhi pendidikan siswa, baik secara langsung maupun tidak
langsung (keluarga dan teman-teman atau guru). Manfaat yang akan
diperoleh siswa mudah sekali untuk dijelaskan, siswa yang belajar
membaca disekolah lebih baik dari pada mereka yang tidak dapat membaca.
Dalam
ekonomi hal ini disebut “manfaat pribadi”. Para ekonom membedakan
manfaat pribadi dengan manfaat sosial. Manfaat sosial adalah sesuatu
yang dapat mengembangkan orang selain pendidikan. Masyarakat dikatakan
lebih baik karena pendidikan mereka.
Karakteristik
dan pembawaan umum tertentu dapat dianggap sebagai hasil dari sekolah,
termasuk pemahaman tentang nilai demokrasi sebagai upaya untuk memerangi
segala bentukkediktatoran dalam suatu pemerintahan dan kemampuan untuk
berpikir kritis dan yang pantas. Keahlian tersebut mungkin menjadi
pengaruh tidak langsung dari bidang studi kewarganegaraan, ilmu sosial,
sejarah, filsafat, bahasa, dan pengajaran lain.
Perubahan
yang dipengaruhi oleh pengalaman pendidikan. Secara metodologis hal ini
berarti bahwa pengukuran pretest dan protest pada individu diperlukan
untuk mengidentifikasi perubahan yang disebabkan oleh pendidikan. Hal
ini dikenal sebagai “pendekatan penambahan nilai”.
Terdapat
lima cara yang berbeda untuk membuat fakulasi (penghitungan) dan
mengaplikasikan metode yang spesifik pada pendidikan yang lebih tinggi.
Yang pertama adalah dalam mengevaluasi perubahan individu, segala yang
dihabiskan dalam pendidikan (tingkat biaya) adalah ukuran kelebihannya.
Kedua yaitu menyelidiki reaksi klien terhadap pendidikan universitas.
Ketiga adalah mempertimbangkan peningkatan dalam nilai kapita dari
manusia yang merupakan hasil dari pendidikan yang lebih tinggi. Keempat
melihat seberapa besar pendidikan yang lebih tinggi bertanggung jawab
atau berperan dalam pertumbuahn. Kelima dalam memperkirakan nilai
pendidikan universitas dengan melihat pada tingkat pengembalian
investasi pada pendidikan universitas.
Manfaat
pendidikan diperoleh selama pengalaman dari pendidikan itu sendiri,
manfaat pendidikan dapat ditanyakan pada siswa setelah mereka
melaksanakan pendidikan. Persamaannya seperti manfaat sosial dari
mengikuti permainan sepak bola di SMA terjadi selama pengalaman
pendidikan.
By..ilham tanuwijaya
Langganan:
Postingan (Atom)